Rabu, 19 Agustus 2015

IPONG BUKA RAHASIA MENGGANDENG DJARNO



Pasangannya Ternyata “Ahli Anggaran “ Bupati Markoem



PONOROGO—Rahasia salah satu Calon Bupati Ponorogo H. Ipong Muchlissoni  memilih Drs. H. Soedjarno MM menjadi pasangan Wakilnya, akhirnya tersibak jua. Ipong menggandeng birokrat kawakan yang akrab disapa Djarno itu, ternyata menyimpan tekad besar untuk memperkuat kepemimpinan, bila kelak  dipercaya  rakyat menahkodai pemerintahan. 

Rahasia itu terbongkar dari isi pidato Ipong di hadapan ribuan warga Desa Blembem dan Pulosari, Kecamatan Jambon, serta ribuan warga Wilangan,  Kecamatan Sambit, Selasa (18/8). Di ketiga desa itu Ipong datang menghadiri undangan warga masyarakat yang memeriahkan perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-70. Saat diberi kesempatan menyampaikan sambutan, Ipong blak-blakan menyampaikan alasan mengapa dirinya kepincut sosok Djarno.

Ipong menuturkan, sebelum menentukan calon Wakil Bupati yang mendampinginya, dirinya  sudah banyak menerima masukan nama tokoh dari berbagai pihak. Setiap kelompok masyarakat yang mengusulkan kandidat Wakil Bupati kepadanya, semuanya dilandasi niat baik. Tokoh-tokoh yang diusulkan pun semuanya juga bereputasi baik. “Bahwa saya kemudian memilih dan memutuskan Pak Djarno sebagai pasangan Calon Wakil Bupati, saya menggunakan analisa kebutuhan kepemimpinan yang bisa memperkuat sistem pengendalian manajemen pemerintahan, bila nanti saya terpilih menjadi Bupati,” tutur Ipong.

Yang sedikit beda dengan kelompok yang mengusulkan Calon Wabup dengan dirinya, terletak pada sisi pendekatan yang dipakai. “Kelompok pengusul umumnya mengggunakan pendekatan yang menitikberatkan pada aspek bagaimana agar menang dalam kompetisi. Sementara pendekatan saya adalah kebutuhan kepemimpinan macam apa, bila kelak dipercaya rakyat memimpin Ponorogo. Pengusul umumnya mengajukan nama-nama yang populer, tapi saya harus menitikberatkan pada fungsi penguatan untuk membangun tata kelola pemerintahan yang baik dan amanah. Tentu dengan mempertimbangkan plus-minus yang ada pada diri saya,” ujar Calon Bupati yang makin hari makin moncer pamornya itu.  

Ipong mengaku lantas mempelajari sejarah perkembangan kepemimpinan pemerintahan Ponorogo sampai dengan periode terakhir. Dia menyimpulkan, terlepas dari kekurangannya, kepemimpinan zaman Bupati Markoem Singodimedjo termasuk berhasil dalam membangun Ponorogo. Dari hasil pembedahan terhadap kinerja pemerintahan periode Markoem, dicarilah latar belakang dan figur Markoem, serta faktor penggerak lain yang mempengaruhi. Dalam catatan Ipong, Markoem berlatarbelakang pemerintahan yang panjang, dan ketika bertugas di Ponorogo ditopang manajemen perencanaan, pengelolaan anggaran dan keuangan yang bagus. Relatif  tidak ada rentetan kasus korupsi di zaman Markoem. “Setelah mencari tahu ke sana ke mari terhadap siapa sosok yang dipercaya menjalankan fungsi pengelolaan keuangan dan anggaran yang baik pada zaman Pak Markoem,  ternyata fakta akhirnya merujuk pada nama yang kurang populer di kancah politik. Sosok itu Pak Djarno. Beliau saat itu menjabat Kepala Bagian Keuangan, dan karirnya di Pemkab Ponorogo lebih banyak memimpin instansi atau Dinas yang terkait dengan pengelolaan keuangan, anggaran dan aset Pemda. Semasa Bupati Markoem, Pak Djarno dijuluki ahli anggaran. Orang boleh saja meragukan Pak Djarno, tapi rasanya siapa pun bisa membuktikan peranan penting beliau dalam manajemen Bupati Markoem,” kata Ipong.
Saat Ipong mengupas sosok pasangannya,  massa pengunjung tampak takzim menyimak. Sebagian massa seperti koor serempak menimpali ungkapan “betul”, tiap kali Ipong menyebut nama Markoem. Sebagian lagi menangangguk-angguk dan mengacungkan jempol tangan ke arah Ipong, setelah dijelaskan sosok Djarno orang yang berpengalaman matang dan paham seluk-beluk pembangunan dan pemerintahan di Ponorogo. Pemandangan lain yang mencolok dari  tiap kedatangan dan kepulangannya di semua tempat acara, Ipong dielu-elukan massa dengan berebut salaman. Terutama kaum ibu. Ipong yang malam itu kebetulan didampingi Djarno, meladeni dengan sabar untuk menyalami hampir tiap orang. Senyumnya terlihat lepas mengembang, menampakkan rona ceria. Sebelum memasuki mobil, dari tubuhnya yang jangkung Ipong masih menyempatkan diri melambai-lambaikan tangan ke arah massa. (supriyadi - Ponorogo Pos)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar